Waspada, Tingkah Laku Kirim SMS Saat Tidur

Anda pernah mengetik pesan teks (SMS) saat tertidur pulas? Jangan dianggap sepele, karena bisa saja Anda terkena gejala Technophobia.

Seorang profesor keperawatan di Universitas Villanova bernama Elizabeth Dowdell menjelaskan dampak penyakit ini yang banyak menyerang kalangan remaja. Pasalnya pada range usia segitu, mereka memang dijuluki sebagai prolific texter atau pengirim pesan teks aktif. Gejalanya, diawali dengan tingkah laku mengirim SMS saat tidur.

Mengetik SMS saat tidur (Sleep Texting ) bukanlah fenomena baru. Ini dianggap bentuk adaptasi manusia dari dunia nyata ke alam bawah sadar. Dan perilaku ini masih batas lebih "jinak" bila dibandingkan dengan kebiasaan berjalan saat tidur.

"Handphone akan berbunyi, dan mereka akan menjawab teks," kata Dowdell yang dilansir CBS Local (11/2/2013). "Buruknya, mereka juga akan merespon dengan kata-kata atau omong kosong"

Dowdell juga mengatakan kemungkinan pesan-pesan tersebut berisikan kata-kata "tidak pantas", karena mereka berada dalam kondisi tidak sadar.

Gejala ini sebaiknya segera ditindaklanjuti. Lebih lanjut, Dowdell memperingatkan gangguan tidur seperti itu dapat menyebabkan obesitas, depresi, dan banyak lagi. Salah satu solusi mudahnya adalah meletakkan handphone di sisi lain dari kamar tidur dan mengubah dering ponsel ke mode senyap di malam hari. Poin pentingnya untuk remaja menurut Dowdell adalah mereka harus mendapatkan delapan, sembilan, atau sepuluh jam dari waktu tidur malam.

Sumber (http://www.selular.co.id/berita/BNews/2013/02/3943/Waspada-Tingkah-Laku-Kirim-SMS-Saat-Tidur)

No comments:

Post a Comment

Please comment as you like.